Pemeriksaa Tanda Tanda Vital  

        Untuk menegakkan diagnosis, setelah dilakukan anamnesis berikutnya adalah pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik dimulai  dengan pemeriksaan kesan  umum, tanda vital dan kemudian analisis sistem organ secara sistematis. Pemeriksaan ini sangat penting dalam menilai sistem berbagai organ yang bekerja dalam tubuh seseorang.  Pemeriksaan tanda vital terdiri dari pemeriksaan tekanan darah, nadi, laju pernafasan (respiratory rate) dan suhu. Semua komponen tersebut harus dinilai pada saat melakukan pemeriksaan fisik. Hasil yang didapat dari pemeriksaan ini dapat mengarahkan dokter dalam melakukan pemeriksaan lebih lanjut, guna menegakkan diagnosis pada seseorang penderita

Tanda Tanda Vital (Vital sign) terdiri atas

  • Tekanan darah 

    Tekanan yang di alami darah pada pembuluh arteri ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh. Pengukuran tekanan darah dapat di ukurmelalui nilai sistolik dan diastolik. Tekanan darah dapat diukur dengan alat sphygmomanometer dan stestoskop untuk mendengar denyut nadi. Interpretasi hasil pengukuran tekanan darah pada usia ≥ 18 tahun :  berdasarkan Joint National Committee VII adalah sebagai berikut :

 

  • Denyut nadi 

Frekunsi denyut nadi manusia bervariasi,tergantung dari banyak faktor yang mempengaruhinya, pada saat aktivitas normal: 

1) Normal: 60-100 x/mnt

2) Bradikardi: < 60x/mnt

3) Takhikardi: > 100x/mnt 

Pengukuran denyut nadi dapat dilakukan pada: 

    1. Arteri Radialis. Terletak sepanjang tulang radialis, lebih mudah teraba di atas pergelangan tangan pada sisi ibu jari. Relatif mudah dan sering dipakai secara rutin.  

       
    2. Arteri Brachialis. Terlertak di dalam otot biceps dari lengan atau medial di lipatan siku. Digunakan untuk mengukur tekanan udara. 

       
    3. Arteri Karotis. Terletak di leher di bawah lobus telinga, di mana terdapat arteri karotid berjalan di antara trakea dan otot sternokleidomastoideus.

       

 

  • Suhu tubuh 

    Temperatur (suhu) merupakan besaran pokok yang mengukur derajat panas suatu benda/makhluk hidup. Suhu tubuh dihasilkan dari: 

    1. Laju metabolisme basal diseluruh tubuh 
    2. Aktifitas otot 
    3. Metabolisme tambahan karena pengaruh hormon 

    Tindakan dalam pemeriksaan suhu tubuh alat yang digunakan adalah termometer. Jenis2 termometer yang biasa dipakai untuk mengukur suhu tubuh adalah termometer air raksa dan digital. 

Metode mengukur suhu tubuh: 

    1. Oral. Termometer diletakkan dibawah lidah tiga sampai lima menit. Tidak dianjurkan pada bayi 

    2. Axilla. Metode yang paling sering di lakukan . Dilakukan 5-10 menit dengan menggunakan termometer raksa. Suhu aksila lebih rendah 0.6° C (1°F) dari pada oral 
    3. Rectal. Suhu rektal biasanya berkisar 0.4°C (0.7°F) lebih tinggi dari suhu oral  
  •  Pernapasan 

Frekuensi proses inspirasi dan ekspirasi dalam satuan waktu/menit.  Faktor yang mempengaruhi Respiratory Rate: 

  1. Usia 
  2. Jenis kelamin
  3. Suhu Tubuh
  4. Posisi tubuh
  5. Aktivitas

Interpretasi 

  1. Takhipnea :Bila pada dewasa pernapasan lebih dari 24 x/menit  
  2. Bradipnea : Bila kurang dari 10 x/menit disebut  
  3. Apnea : Bila tidak bernapas 

 

berikut ini video tentang pemeriksaan fisik