Konsep Dasar Ambulasi 



Menurut Roper, 2002 dalam megayanti, 2009 ambulasi dini merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan segera pada pasien pasca operasi dimulai dari duduk sampai pasien turun dari tempat tidur dan mulai berjalan dengan bantuan alat sesuai dengan kondisi pasien. Sebelum melakukan ambulasi terlebih dahulu melakukan dangling. Dangling adalah pasien duduk dengan kaki menjuntai di tepi tempat tidur (Bai, 2009)

Ambulasi adalah latihan yang paling berat dimana pasien yang dirawat di rumah sakit dapat bepatisipasi kecuali di kontra indikasikan oleh kondisi pasien. Hal ini seharusnya menjadi bagian dalam perencanaan latihan untuk semua pasien. Ambulasi mendukung kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas. Keuntungan dari latihan berangsur-angsur dapat ditingkatkan seiring dengan pengkajian data pasien
menujukan tanda penungkatan toleransi aktifitas (Berger & Wiliams, 1992) 


Manfaat  ambulasi 

Ambulasi dini merupakan komponen pnting dalam perawatan - perawatan  dalam pascaoperasi karena jika pasien membatasi pergerakannya di tempat tidur dan  sama sekali tidak melakukan ambulasi pasien akan semakin sulit untuk memulai  berjalan (Kozier, 1989), menurut beberapa literatur manfaat ambulasi dini adalah: 

  1. Menurunkan insiden komplikasi imobilisasi pascaoperasi meliputi: sistem kardiovaskuler; penurunan curah jantung, peningkatan beban kerja jantung, hipotensi  ortostatik, tromboplebitis/deep vein trombosis dan atelektasis, sistem respirasi; penurunan lapisan vital,  penurunan ventilasi/perfusi setempat, mekanisme batuk yang menurun, embolisme pulmonari. Sistem perkemihan; infeksi saluran kemih. Iritasi kulit dan luka yang disebabkan karena penekanan. Sistem muskuluskletal; atrofi otot, hilangnya kekuatan otot, kontraktur, hiperkalsemia, hiperkalsiuria dan  osteoporosis. Sistem gastrointestinal; paralitic ileus, konstipasi, stress ulcer, anoreksia, dan gangguan metabolisme, 
  2. Mengurangi komplikasi respirasi dan sirkulasi, 
  3. Mempercepat pemulihan peristaltic usus dan kemungkinan distensi abdomen, 
  4. Mempercepat pemulihan pasien pascaoperasi, 
  5. Mengurangi tekanan pada kulit/dekubitus, 
  6. Penurunan intensitas nyeri, 
  7. Frekuensi nadi dan suhu tubuh kembali normal (Asmadi. 2008; Craven & Hirnie. 2009; Kamel et al. 1990; Lewis et al. 2000; Potter & Perry. 1999; Bruner & Suddart 2002 dikutip dari megayanti, 2009). 

 

Pengertian Ambulasi Dini

     Ambulasi adalah latihan yang paling berat dimana pasien yang dirawat dirumah sakit dapat berpartisipasi kecuali dikontraindikasikan oleh kondisi pasien. Ambulasi dini adalah tahapan kegiatan yang dilakukan segera pada pasien pasca operasi dimulai dari bangun dan duduk sampai pasien turun dari tempat tidur dan mulai berjalan dengan bantuan alat sesuai dengan kondisi pasien (Roper, 2002)
     Ambulasi adalah latihan yang dilakukan dengan hati-hati tanpa tergesa-gesa untuk memperbaiki sirkulasi dan mencegah flebotrombosis (Hin Chiff, 1999) Hal ini harusnya menjadi bagian dalam perencanaan latihan untuk semua pasien. Ambulasi mendukung kekuatan, daya tahan dan fleksibelitas. Keuntungan dari latihan berangsur-angsur dapat di tingkatkan seiring dengan pengkajian data pasien menunjukkan tanda peningkatan toleransi aktivitas. Menurut Kozier (1995 dalam Asmandi, 2008) ambulasi adalah aktivitas berjalan. Ambulasi dini merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan segera pada pasien paska operasi dimulai dari duduk sampai pasien turun dari tempat tidur dan mulai berjalan dengan bantuan alat sesuai dengan kondisi pasien.

Tujuan Ambulasi Dini

  1. Untuk memenuhi kebutuan aktivitas
  2. Memenuhi kebutuhan ambulasi
  3. Mempertahankan kenyamanan
  4. Mempertahankan toleransi terhadap aktivitas
  5. Mempertahankan control diri pasien
  6. Memindahkan pasien untuk pemeriksaan
Menurut Asmadi (2008) manfaat Ambulasi adalah :
1. Mencegah dampak Immobilisasi pasca operasi meliputi :

  1. Sistem Integumen : kerusakan integritas kulit seperti Abrasi, sirkulasi yang terlambat yang menyebabkan terjadinya Atropi akut dan perubahan turgor kulit.
  2. Sistem Kardiovaskuler : Penurunan Kardiak reserve, peningkatan beban kerja jantung, hipotensi ortostatic, phlebotrombosis.
  3. Sistem Respirasi : Penurunan kapasitas vital, Penurunan ventilasi volunter maksimal, penurunan ventilasi / perfusi setempat, mekanisme batuk yang menurun.
  4. Sistem Pencernaan : Anoreksi-Konstipasi, Penurunan Metabolisme.
  5. Sistem Perkemihan : Menyebabkan perubahan pada Eliminasi Urine, infeksi saluran kemih, hiperkalsiuria
  6. Sistem Muskulo Skeletal : Penurunan masa otot, osteoporosis, pemendekan serat otot
  7. Sistem Neurosensoris : Kerusakan jaringan, menimbulkan gangguan syaraf pada bagian distal, nyeri yang hebat.
2. Depresi
3. Perubahan tingkah laku
4. Perubahan siklus tidur
5. Perubahan kemampuan pemecahan masalah

Persiapan dalam melakukan ambulasi dini

     Persiapan Iatihan fisik yang diperlukan pasien hingga memiliki kemampuan ambulasi dini, antara lain :
1. Latihan otot-otot Quadriceps Femoris dan otot-otot Gluteal :
  1. Kerutkan otot-otot quadriaps sambil berusaha menekan daerah popliteal, seolah-olah ia menekan lututnya ke bawah sampai masuk ke lutut sementara kakinya naik ke atas.
  2. Hitung sampai hitungan kelima.
  3. Ulangi latihan ini 10 – 15 kali.
2. Latihan untuk menguatkan otot-otot ekstrimitas atas dan lingkar bahu :
  1. Bengkokkan dan luruskan lengan pelan-pelan sambil memegang berat traksi atau benda yang beratnya berangsur-angsur ditambah dan junlah pengulangannya. Ini berguna untuk menambah kekuatan otot ekstrimitas atas.
  2. Menekan balon karet. Ini berguna untuk meningkatkan kekuatan genggaman.
  3. Angkat kepala dan bahu dari tempat tidur kemudian rentangkan tangan sejauh mungkin.
  4. Duduk di tempat tidur, angkat tubuh dari tempat tidur, tahan selama beberapa menit (Asmadi), 2008)
     Prinsip-Prinsip yang Harus diperhatikan oleh Perawat dalam Membantu Pasien Ambulasi  Dini adalah Sebagai berikut:
  1. Ketika merencanakan untuk memindahkan pasien, atur untuk bantuan yang adekuat. Gunakan alat bantu mekanik jika bantuan tidak mencukupi
  2. Dorong klien untuk membantu sebanyak mungkin sesuai kemampuan
  3. Jaga punggung, leher, pelvis, dan kaki lurus. Cegah terpelintir
  4. Fleksikan lutut, buat kakai tetap lebar
  5. Dekatkan tubuh perawat dengan klien (objek yang diangkat)
  6. Gunakan lengan atau tungkai (bukan punggung)
  7. Tarik klien kearah penariknya menggunakan sprei.
  8. Rapatkan otot abdomen dan gluteal untuk persiapan bergerak
  9. Seseorang dengan beban yang sangat berat diangkat bersama dengan dipimping seseorang dengan menghitung sampai tiga.(Narko Wiyono, 2002).

Tindakan-tindakan yang dilakukan dalam ambulasi dini

1. Memindahkan Pasien dari TT ke Kursi
  1. Bantu pasien ke posisi duduk di tepi tempat tidur. Buat posisi kursi pada sudut 45 derajat terhadap tempat tidur. Jika menggunakan kursi roda, yakinkan bahwa kusi roda dalam posisi terkunci.
  2. Pasang sabuk pemindahan bila perlu, sesuai kebijakan lembaga. 
  3. Yakinkan bahwa klien menggunakan sepatu yang stabil dan antislip.
  4. Regangkan kedua kaki perawat.
  5. Fleksikan panggul dan lutut perawat, sejajarkan lutut perawat dengan pasien
  6. Pegang sabuk pemindahan dari bawah atau gapai melalui aksila pasien dan tempatkan tangan pada skapula pasien.
  7. Angkat pasien sampai berdiri pada hitungan 3 sambil meluruskan panggul dan kaki, pertahankan lutut agak fleksi. 
  8. Pertahankan stabilitas kaki yang lemah atau sejajarkan dengan lutut perawat.
  9. Berporos pada kaki yang lebih jauh dari kursi, pindahkan pasien secara langsung ke depan kursi
  10. Instruksikan pasien untuk menggunakan penyangga tangan pada kursi untuk menyokong.
  11. Fleksikan panggul perawat dan lutut saat menurunkan pasien ke kursi. 
  12. Kaji klien untuk kesejajaran yang tepat.
  13. Stabilkan tungkai dengan selimut mandi
  14. Ucapkan terima kasih atas upaya pasien dan puji pasien untuk kemajuan dan penampilannya.
2. Membantu Berjalan
  1. Anjurkan pasien untuk meletakkan tangan di samping badan atau memegang telapak tangan perawat.
  2. Berdiri di samping pasien dan pegang telapak dan lengan bahu pasien.
  3. Bantu pasien berjalan