KEHILANGAN, BERDUKA, DAN KEMATIAN

 
Materi yang akan dibahas 

LOSS ( KEHILANGAN)

GRIEF (BERDUKA)

PERAWATAN PADA PASIEN TERMINAL

PERAWATAN JENASAH



 KEHILANGAN

LOSS/KEHILANGAN adalah suatu keadaan individu yang berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan (Lambert dan Lambert,1985,h.35).
 
Kehilangan adalah kenyataan/situasi yang mungkin terjadi dimana sesuatu yang dihadapi, dinilai terjadi perubahan, tidak lagi memungkinkan ada atau pergi/hilang.
 
Dapat dikatakan juga sebagai suatu kondisi dimana seseorang mengalami suatu kekurangan atau tidak ada sesuatu yang dulunya ada (Wilkinson, 2005). 
 
Sejak lahir individu sudah mengalami kehilangan dan cenderung akan mengalaminya kembali walaupun dalam bentuk yang berbeda.Dapat terjadi : tiba-tiba atau berlahan
Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi kehilangan, tergantung: 
  1. Arti dari kehilangan

  2. Sosial budaya 

  3. Kepercayaan / spiritual

  4. Peran seks

  5. Status sosial ekonomi

  6. Kondisi fisik dan psikologi individu


Tipe Kehilangan

Kehilangan dibagi dalam 2 tipe yaitu: 
  1. Aktual atau nyata 
    Mudah dikenal atau diidentifikasi oleh orang lain, misalnya amputasi, kematian orang yang sangat berarti
    / di cintai. 
  2. Persepsi
    Hanya dialami oleh seseorang dan sulit untuk dapat dibuktikan, misalnya; seseorang yang berhenti bekerja / PHK, menyebabkan perasaan kemandirian dan kebebasannya menjadi menurun.

Rentang Respon Kehilangan

Denial—–> Anger—–> Bergaining——> Depresi——> Acceptance

 

1.    Penyangkalan (denial)

2.    Marah (anger)

3.    Tawar menawar (bargaining)

4.    Depresi

5.    Penerimaan (acceptance)

 

 


Tahap Penyangkalan

 

 

 

Reaksi:  Terkejut, tidak percaya, merasa terpukul, menyangkal pernyataan kehilangan.

 




Kadang berhalusinasi (seolah-olah masih melihat atau mendengar suara orang tsb). Reaksi fisik : keletihan, kelemahan, wajah pucat, mual, diare,sesak nafas, detak jantung cepat, menangis, gelisah


 
Tahap Marah

 

 


Individu mulai sadar dengan kenyataan kehilangan. Menunjukkan perasaan marah meningkat yang diproyeksikan pada orang tertentu atau yang ada dilingkungannya. Reaksi fisik : wajah merah, nadi cepat, gelisah, susah tidur, tangan mengepal.

 


Tahap Tawar Menawar:

 


  
Reaksi: Menyatakan kata-kata ”seandainya saya hati-hati”, “kenapa harus terjadi pada keluarga saya”.





Tahap Depresi :





Reaksi : menarik diri, tidak mau bicara, putus asa. Reaksi fisik: menolak makan, susah                        tidur, letih, libido menurun.

 

 

Tahap Penerimaan :
 
 

 
Reorganisasi perasaan kehilangan. Gambaran objek atau orang yang hilang mulai dilepas perlahan, perhatian dialihkan pada objek baru






 

SUMBER GANGGUAN ATAU KEHILANGAN

 

        Eksternal:

Pikiran, sikap, tindakan yang tidak sesuai dengan nilai individu,keyakinan atau moral dan konflik interpersonal yang mengancam konsistensi individu, harga diri,rasa aman

        Internal :

Kematian orang yang disayangi, penghentian kerja (PHK), penyakit atau kehilangan tubuh tertentu


 
 
Tipe Kehilangan 
 
Kehilangan dibagi dalam 2 tipe yaitu :
  1. Aktual atau nyata
    Mudah dikenal atau diidentifikasi oleh orang lain, misalnya amputasi, kematian orang yang sangat berarti
    / di cintai
  2. Persepsi
    Hanya dialami oleh seseorang dan sulit untuk dapat dibuktikan, misalnya; seseorang yang berhenti bekerja / PHK, menyebabkan perasaan kemandirian dan kebebasannya menjadi menurun.

Jenis Kehilangan

 
Terdapat 5 katagori kehilangan, yaitu :
  1. Kehilangan seseorang seseorang yang dicintai
    Kehilangan seseorang yang dicintai dan sangat bermakna atau orang yang berarti adalah salah satu yang paling membuat stress dan mengganggu dari tipe-tipe kehilangan, yang mana harus ditanggung oleh seseorang.
  2. Kehilangan yang ada pada diri sendiri (loss of self)
    Kehilangan diri atau anggapan tentang mental seseorang. Anggapan ini meliputi perasaan terhadap keatraktifan, diri sendiri, kemampuan fisik dan mental, peran dalam kehidupan, dan dampaknya. Kehilangan dari aspek diri mungkin sementara atau menetap, sebagian atau komplit. Beberapa aspek lain yang dapat hilang dari seseorang misalnya kehilangan pendengaran, ingatan, usia muda, fungsi     tubuh. 
  3.  Kehilangan objek eksternal
    Kehilangan objek eksternal misalnya kehilangan milik sendiri atau bersama-sama, perhiasan, uang atau pekerjaan. Kedalaman berduka yang dirasakan seseorang terhadap benda yang hilang tergantung pada arti dan kegunaan benda tersebut.
     
  4. Kehilangan lingkungan yang sangat dikenal
    Kehilangan diartikan dengan terpisahnya dari lingkungan yang sangat dikenal termasuk dari kehidupan latar belakang keluarga dalam waktu satu periode atau bergantian secara permanen. Misalnya pindah kekota lain, maka akan memiliki tetangga yang baru dan proses penyesuaian baru.
     
  5. Kehilangan kehidupan/ meninggal
    Seseorang dapat mengalami mati baik secara perasaan, pikiran dan respon pada kegiatan dan orang disekitarnya, sampai pada kematian yang sesungguhnya. Sebagian orang berespon berbeda tentang kematian.



Faktor Predisposisi

 

        Genetik

Riwayat keluarga depresi sulit mengembangkan sikap optimistik dalam menghadapi permasalahan.

        Kesehatan fisik

eadaan fisik sehat cenderung mampu mengatasi stress

        Kesehatan mental

Individu ganguang jiwa dengang riwayat depresi merasa masa depan suram      peka dengang situasi kehilangan

        Pengalaman kehilangan masa lalu

Kehilangan masa kanak-kanak mempengaruhi kemampuan menghadapi kehilangan dimasa dewasa.


Faktor Presipitasi

  1. Stres dari perasaan kehilangan: Stres nyata atau Imajinasi 
  2. Kehilangan bersifat bio-psiko-sosial 
  3. Kehilangan kesehatan, kehilangan harga diri, kehilangan pekerjaan,kehilangan peran dalam keluarga, kehilangan posisi di masyarakat.